Penulis: Qayla Latifah H.M
Foreign Aid atau dikenal sebagai bantuan luar negeri merupakan instrumen kebijakan yang kerap kali diaplikasikan dalam hubungan luar negeri. Berdasarkan sisi historis, mulanya bantuan luar negeri diberikan secara bilateral dari negara kepada negara. Dahulu konsep bantuan luar negeri diimplementasikan dengan memberikan bantuan militer kepada para negara miskin atau berkembang. Bantuan ekonomi baru diberikan pasca berakhirnya perang dunia kedua. Bagi Robert Gilpin bantuan luar negeri umumnya berupa dana dari negara kaya untuk negara miskin. Dalam bantuan luar biasanya melibatkan tindakan transfer atau pemindahan modal, barang dan jasa internasional dari sebuah negara maupun organisasi internasional untuk kepentingan negara penerima dan penduduknya. Sederhananya bantuan luar negeri dapat dikatakan sebagai proses transfer sumber daya antar pemerintah yang satu menuju pemerintah yang lain berbentuk barang atau dana. Jenis bantuan luar negeri yang paling umum ialah ODA atau bantuan pembangunan resmi dengan tujuan memerangi kemiskinan serta mendorong pembangunan negara berkembang. Tidak sedikit juga bantuan luar negeri diberikan dalam bentuk pinjaman atau kredit dan umumnya bantuan ini disalurkan melalui organisasi internasional sebagai pihak perantaranya.
Pemahaman lebih komprehensif dikemukakan oleh Carol Lancaster dimana bantuan luar negeri dimaknai sebagai tindakan transfer sumber daya pemerintah dan sifatnya sukarela dari pemerintah yang satu untuk pemerintah yang lain, organisasi internasional maupun organisasi non-pemerintah termasuk organisasi nirlaba yang berkutat pada isu tertentu, gereja dan sejenisnya, organisasi masyarakat, yayasan, universitas hingga perusahaan atau private sector. Tujuannya adalah peningkatan taraf hidup masyarakat negara penerima, bentuk bantuan sendiri dapat berbentuk hibah tunai, penghapusan atau peringanan utang, pinjaman lunak hingga bantuan komoditas termasuk makanan pun obat-obatan. Bantuan sendiri bisa mendanai proyek pembangunan, bantuan penelitian, pelatihan, bantuan teknis ataupun bisa diberikan dalam rangka insentif penerima dalam mengadopsi kebijakan yang diinginkan oleh pendonor. Namun tidak sedikit kritik mengatakan jika foreign aid tidak efektif atau sia-sia sebab penerima dikatakan tidak layak menerima bantuan dan tidak mampu menggunakan bantuan dengan bijak.
Pada studi kasus yang diangkat, dunia modern meletakkan fokus utama solidaritas global dalam persoalan konflik Israel-Palestina. Persoalan ini berhasil mengembangkan mobilitas gerakan menjadi terorganisir dan terkoordinassi sehingga tidak sedikit dari negara pendukung Palestina mengirimkan bantuan luar negeri untuk negara ini. Foreign aid yang dimonopoli oleh Israel pertama ialah sektor pembangunan. Peace Now mengatakan alokasi dana investasi untuk pemukiman ilegal pada wilayah Tepi Barat mencapai Rp 2,8 triliun. Israel memang sengaja memperburuk konflik dengan Palestina melaui tindakannya ini. Kemudian hal yang paling membuat dunia internasional tercengang yakni saat Foreign Aid Workers turut menjadi korban genosida Israel. Seperti yang diketahui bantuan untuk Palestina bukan hanya berupa barang dan dana melainkan tenaga ahli, namun Israel tidak sengaja membunuh para pekerja bantuan ketika meluncurkan serangan ke Gaza. Pada awal april 2024 diketahui Israel telah membunuh 7 Foreign Aid workers untuk World Central Kitchen di Gaza.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menuntut penyelidikan untuk kasus ini namun sekutu Israel yaitu Amerika Serikat menyatakan ini ketidaksengajaan dan pekerja bantuan bukanlah target militer Israel. Peristiwa ini menyulut kemarahan Australia, Inggris, Polandia hingga Kanada karena Israel diminta untuk melindungi Foreign Aid Workers. Penyerangan ini terjadi ketika para pekerja bantuan melakukan konvoi meninggalkan gudang Deir Al-Balah dengan maksud menurunkan kurang lebih 100 ton bantuan makanan untuk disalurkan ke wilayah Gaza melalui laut, padahal para pekerja bantuan telah berkoordinasi dengan militer Israel terkait segala pergerakan mereka. Kepala Eksekutif World Central Kitchen menyatakan bahwa serangan ini merupakkan pelecehan terhadap organisasi kemanusiaan dengan makanan sebagai alat perangnya. Konflik ini menyebabkan WCK menghentikan distribusi pekerja bantuannya ke wilayah konflik Israel-Palestina untuk sementara waktu hingga Israel mampu menjamin keamanan bagi para pekerja tersebut. Tentu saja hal ini merugikan negara penerima (Palestina) sebab mereka membutuhkan tenaga ahli dari negara pendonor dan apabila distribusinya dihentikan, para korban sipil semakin banyak yang tidak terselamatkan. Hamas menyatakan militer Israel dikatakan memang sengaja menargetkan pekerja bantuan sebagai bentuk teror mereka kepada lembaga kemanusiaan internasional sebagai bentuk hambatan realisasi misi mereka.
Joe Biden selaku presiden Amerika Serikat mengumumkan pada akhir April 2024 Gaza menerima USD 9 miliar Foreign Aid sebagai bentuk bantuan kemanusiaan. Namun hal ini tidak lantas menjadikan pendukung aktivisme bahagia, pasalnya bantuan diberikan lebih besar bagi Israel dengan nilai USD 95 miliar yang mana bantuan ini dikhususkan bagi sektor militer. Sumbangan ini tentu akan semakin meningkatkan kemampuan Israel dalam melancarkan serangan sehingga angka genosida pun meningkat. Disisi lain kondisi peceklik terjadi pada sejumlah jalur di Gaza. Hal ini disebabkan Israel melakukan hambatan distribusi bantuan kemanusiaan dengan sistemik dan mereka mengepung jalur bantuan tersebut. PBB sebagai organisasi internasional yang dijadikan perantara oleh para negara pendonor untuk mendistribusikan foreign aid pun menyatakan hambatan dalam pendistribusian bantuan ini sangatlah besar. Keamanan yang minim, jumlah truk yang sedikit, bahan bakar yang terbatas serta kurangnya kerjasama dengan pihak berwenang Israel menjadi penyebabnya. Para pejabat Israel mengatakan jika akses bantuan telah dimaksimalkan tetapi mereka tidak menjamin jika terjadi keterlambatan pengiriman, menurut mereka para realwan kemanusiaan yang harus bertanggung jawab atas bantuan tersebut. Serangan darat dan udara Israel untuk Palestina tidak sengaja turut menghancurkan kantong berisi bantuan yang dibawa oleh truk pengangkut. Israel juga sengaja memutus aliran listrik dan air agar Hamas dan pendukungnya tidak dapat berutik. Terkait bantuan Mesir berupa bahan bakar, Israel melarang barang ini masuk karena ditakutkan Hamas bisa saja memanfaatkan bantuan ini untuk menyerang Israel meski pun bahan bakar ini sangat dibutuhkan untuk generator rumah rsakit, pompa air dan ambulance.
Berbagai hambatan yang dilakukan oleh Israel ini menyulut kemarahan beberapa pihak donatur khususnya Dewan Keamanan (DK) PBB. Sejak akhir tahun 2023 silam, DK PBB telah menyerukan ancaman peringatannya kepada Israel untuk menghilangkan hambatan distribusi yang diciptakannya dan menghambat pengerahan bantuan ke Palestina. Pada tanggal 22 Desember 2023 DK PBB menggaungkan resolusi mendesak sebagai upaya mempermudah ekspansi akses kemanusiaan ke Gaza. Resolusi ini dirancang untuk mengatasi perang 11 minggu tanpa henti sehingga penghentian pertempuran ini mampu mengurangi kontrol Israel terkait pengiriman foreign aid. Namun seruan agresi ini tidak berarti untuk Israel karena menurut Duta Besar Israel semestinya PBB fokus membebaskan para sandera bukan justru mengurus jalur distribusi bantuan, sebab Israel pun tidak pernah melarang pengiriman bantuan hanya saja bantuan dibatasi sesuai kuota yang diperlukan. Setelah berita tewasnya Foreign aid workers di tahun ini, DK PBB kembali menyerukan kepada Israel untuk mencabut hambatan dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan ke Palestina dan mereka menegaskan banyak tindakan yang dibutuhkan untuk membantu korban sipil di Palestina. Para anggota dewan mendesak penghapusan hambatan dan kembali mengusut persoalan serangan yang diluncurkan militer Israel hingga menewaskan anggota WCK. PBB meminta agar pihak yang konflik menghormati secara penuh status perlindungan foreign aid workers, fasilitas, serta operasi mengacu pada hukum internasional. Mereka diminta mematuhi pemberitahuan kemanusiaan, mekanisme dekonfliksi dan melakukan perbaikan atas kekurangan mekanisme-nya. Meski pun di-tahun ini PBB mendistribusikan bantuan dengan menambah jumlah truk pengirim namun hal ini tetap saja dianggap sia-sia sebab tantangan yang ada ialah kondisi lapangan dimana para pekerja bantuan dijadikan sasaran oleh pihak militer Israel. Mahkamah Internasional pun memerintahkan agar Israel menghentikan genosidanya, hal ini didukung oleh pernyataan Afrika Selatan dimana dalam gugatan menyerukan jika Israel menyalahi Konvensi tentang pencegahan dan penghukuman kejahatan genosida. Dalam sidang ini diputuskan hasil sementara oleh Mahkamah Internasional ialah keharusan Israel untuk mencegah tindakan genosida termasuk memastikan pasukan militernya tidak melakukan hal berkaitan dengan genosida; mengusut dan menghukum pelaku genosida; membuka akses untuk distribusi foreign aid; mencegah penghancuran kemudian memastikan keamanan sekaligus melaporkan jalannya perintah ini pasca satu bulan pengumuman. Perlu ditekankan kembali bahwa dalam konflik Israel-Palestina bantuan luar negeri atau foreign aid yang dikirimkan umumnya berupa bantuan makanan, obat-obatan serta tenaga ahli atau foreign aid workers. Sesuai pemikiran Lancaster bantuan diberikan secara sukarela dari negara pendonor melalui PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya. Ironinya distribusi bantuan yang berhasil disalurkan hanya 10% dari total keseluruhan, tentu hal ini dipelopori Israel yang menerapkan berbagai dalih sebagai hambatan sistematis. PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya perlu memberikan tekanan signifikan kepada Israel khususnya AS sebagai sekutu utamanya agar jalur pendistribusian bantuan dapat dibuka dan hambatan dihilangkan. Para pekerja bantuan juga perlu diberikan perlindungan ekstra agar tidak dijadikan sasaran militer Israel. Mahkamah Internasional perlu mengadili dengan tegas kasus pembunuhan 7 orang anggota WCK agar menimbulkan efek jera bagi pihak yang tidak menuruti hukum internasional khususnya Israel. Hal ini perlu dilakukan agar foreign aids tidak menjadi sia-sia dan dapat diterima oleh korban Palestina sebagaimana mestinya. Pendistribusian bantuan juga harus dimaksimalkan ketika terjadi gencatan senjata menimbang jumlah truk yang dikirimkan oleh PBB jumlahnya sudah meningkat dibanding sebelumnya maka seharusnya cakupan distribusi juga bisa lebih merata. Selain itu pendekatan lebih penting dilakukan kepada AS yang menggunakan hak vetonya agar mendukung pendistribusian bantuan ke Palestina, sebab power penggunaan hak vetonya menjadi sumber kegagalan DK PBB berkali-kali dalam konflik ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahdiat, A. (2024). 4 Bulan Perang, Mahkamah Internasional Minta Israel Cegah Genosida. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/01/29/4-bulan-perang-mahkamah-internasional-minta-israel-cegah-genosida
Alyssa, N. (2023). TIDAK ADA MAKAN SIANG YANG GRATIS: MOTIF EKONOMI BANTUAN LUAR NEGERI INDONESIA KEPADA FIJI MELALUI LEMBAGA DANA KERJASAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL PADA TAHUN 2020 61HI2023. UNIVERSITAS DIPONEGORO. https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/15452/
Antara. (2023, December 23). Sekjen PBB: Israel bikin hambatan besar distribusi bantuan di Gaza. Antara. https://www.antaranews.com/berita/3884814/sekjen-pbb-israel-bikin-hambatan-besar-distribusi-bantuan-di-gaza
Antara. (2024, April 30). PBB: Masih banyak tantangan dalam distribusi bantuan di Gaza. Antara. https://www.antaranews.com/berita/4081836/pbb-masih-banyak-tantangan-dalam-distribusi-bantuan-di-gaza
Bashi, S. (2023). Bantuan untuk Gaza Diblokir Pemerintah Israel Terus Menghalangi Bantuan Kemanusiaan yang Sangat Dibutuhkan. Human Rights Watch. https://www.hrw.org/id/news/2023/11/06/gazas-blocked-relief
CNBC Indonesia. (2024, April 3). Israel Bunuh 7 Pekerja Kemanusiaan di Gaza, AS Cs Tuntut Penjelasan. CNBC INDONESIA. https://www.cnbcindonesia.com/news/20240403054439-4-527695/israel-bunuh-7-pekerja-kemanusiaan-di-gaza-as-cs-tuntut-penjelasan
CNBC Indonesia. (2024, March 30). Israel Kepung Jalur Bantuan, Paceklik Sudah Terjadi di Jalur Gaza. CNBC INDONESIA. https://www.cnbcindonesia.com/news/20240330062149-4-526654/israel-kepung-jalur-bantuan-paceklik-sudah-terjadi-di-jalur-gaza
Dayanti, M. (2020). Kerjasama Indonesia-Jepang Terhadap Pembangunan Infrastruktur “Studi Kasus: Bantuan Official Development Assistance (ODA) Jepang Terhadap ‘Proyek Mass Rapid Transit (MRT)’ dan Dampaknya Bagi Indonesia” [UNIVERSITAS CENDERAWASIH]. http://repository.uncen.ac.id/475/
QORIB, M. Y. (2017). BANTUAN LUAR NEGERI CHINA KEPADA ANGOLA. UMY. http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12769
VOA INDONESIA. (2024). Biden Sahkan Bantuan Militer Bagi Israel dan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza. https://www.voaindonesia.com/a/biden-sahkan-bantuan-militer-bagi-israel-dan-bantuan-kemanusiaan-untuk-gaza/7584378.html
VOA. (2023, December 23). PBB Desak Pengerahan Bantuan ke Gaza, Sekjen PBB Sebut Israel Ciptakan “Hambatan” Distribusi. VOA. https://www.voaindonesia.com/a/pbb-desak-pengerahan-bantuan-ke-gaza-sekjen-pbb-sebut-israel-ciptakan-hambatan-distribusi-/7409759.html
WIDAYAT, I. A. R. (2019). KEPENTINGAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK (RRT) MENDUKUNG NICHOLAS MADURO DALAM KRISIS POLITIK VENEZUELA (2018-2019). UMY, BAB II. http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32346 Williams, V. (2024). foreign aid. Britannica Money. https://www.britannica.com/money/foreign-aid