Penulis: Tazkia Nazdifa Assyahida
Title: Gandhi (1982)
Director : Richard Attenborough
Writer : John Briley
Starring : Ben Kingsley, Candice Bergen, Edward Fox, John Gielgud, Trevor Howard, John Mills, Martin Sheen
Alur Film
Film “Gandhi” (1982), yang disutradarai oleh Richard Attenborough dan dibintangi oleh Ben Kingsley sebagai Mahatma Gandhi, mengisahkan perjalanan hidup Gandhi dari insiden penting tahun 1893 hingga kematiannya pada tahun 1948. Cerita dimulai saat Gandhi, seorang pengacara muda, diusir dari kereta api di Afrika Selatan karena duduk di kelas putih. Insiden ini memicu kesadaran Gandhi terhadap diskriminasi rasial dan menginspirasinya untuk memulai kampanye protes nonkekerasan melawan perlakuan buruk terhadap orang-orang India di Afrika Selatan. Setelah kembali ke India, Gandhi terus berjuang untuk hak-hak rakyatnya melalui metode nonkekerasan, mengorganisir demonstrasi massal dan mogok kerja. Film ini menggambarkan bagaimana Gandhi memimpin gerakan Satyagraha, menentang berbagai kebijakan kolonial Inggris yang menindas, termasuk monopoli garam dan undang-undang diskriminatif lainnya. Pada saat yang sama, Gandhi berusaha keras untuk mempersatukan bangsa yang terpecah oleh perbedaan agama dan etnis.
Selama Perang Dunia II, perjuangan Gandhi untuk kemerdekaan India semakin intensif. Ia ditangkap dan dipenjara beberapa kali, namun semangatnya tidak pernah padam. Film ini juga menampilkan upayanya dalam mendorong perdamaian antara komunitas Hindu dan Muslim, yang sering kali berakhir dengan konflik berdarah. Gandhi mengadvokasi kebijakan nonkekerasan dan toleransi, meskipun menghadapi tantangan besar dari berbagai pihak yang memiliki pandangan berbeda. Gandhi digambarkan sebagai sosok yang tidak hanya menggunakan protes dan aksi massa, tetapi juga pendekatan hukum dan diplomatik untuk mencapai tujuannya. Keahliannya dalam hubungan internasional dan diplomasi tercermin dalam caranya menarik perhatian dunia terhadap perjuangan India.
Film ini mencapai puncaknya dengan pembunuhan Gandhi pada tahun 1948 oleh seorang ekstremis Hindu yang tidak setuju dengan pandangannya. Pemakamannya dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai latar belakang, menandakan dampak besar yang ditinggalkan oleh perjuangannya. “Gandhi” tidak hanya menceritakan kisah hidup seorang tokoh besar, tetapi juga menggambarkan kekuatan dari gerakan nonkekerasan dalam mencapai perubahan sosial dan politik.
Kaitan Film dengan Hubungan Internasional
Film “Gandhi” (1982), yang disutradarai oleh Richard Attenborough dan dibintangi oleh Ben Kingsley sebagai Mahatma Gandhi, memiliki kaitan yang signifikan dengan keilmuan hubungan internasional. Film ini mengikuti perjalanan hidup Gandhi dari tahun 1893 hingga kematiannya pada tahun 1948, menyoroti perjuangannya untuk kemerdekaan India melalui cara-cara nonkekerasan. Pendekatan ini tidak hanya mengubah jalannya sejarah India tetapi juga memberikan contoh penting bagi gerakan kemerdekaan dan hak asasi manusia di seluruh dunia.
Film ini dimulai dengan insiden penting saat Gandhi, seorang pengacara muda, diusir dari kereta api di Afrika Selatan karena duduk di kelas putih. Insiden ini memicu kesadaran Gandhi terhadap diskriminasi rasial dan menginspirasinya untuk memulai kampanye protes nonkekerasan melawan perlakuan buruk terhadap orang-orang India di Afrika Selatan. Di sini, kita melihat bagaimana Gandhi menggunakan pendekatan diplomatik dan hukum dalam memperjuangkan hak-hak rakyatnya, menunjukkan bagaimana strategi-strategi dalam hubungan internasional dapat diterapkan dalam konteks perjuangan kemerdekaan. Setelah kembali ke India, Gandhi terus menggunakan metode nonkekerasan untuk melawan penjajahan Inggris. Ia mengorganisir demonstrasi massal, mogok kerja, dan kampanye-kampanye lainnya yang menentang kebijakan kolonial Inggris yang menindas, termasuk monopoli garam dan undang-undang diskriminatif lainnya. Film ini menggambarkan bagaimana Gandhi memimpin gerakan Satyagraha, sebuah bentuk perlawanan tanpa kekerasan yang bertujuan untuk mencapai kebenaran dan keadilan. Ini adalah manifestasi nyata dari teori hubungan internasional yang menekankan pentingnya kekuatan lunak (soft power) dan diplomasi publik.
Selama Perang Dunia II, perjuangan Gandhi untuk kemerdekaan India semakin intensif. Ia ditangkap dan dipenjara beberapa kali, tetapi semangatnya tidak pernah padam. Film ini juga menampilkan interaksi Gandhi dengan pemimpin-pemimpin dunia lainnya, seperti General Jan Smuts dari Afrika Selatan dan Lord Mountbatten dari Britania, yang mempengaruhi proses kemerdekaan India. Melalui interaksi ini, kita dapat melihat bagaimana Gandhi menggunakan keterampilan diplomatiknya untuk membangun aliansi dan mendapatkan dukungan internasional bagi perjuangan kemerdekaan India. Selain itu, film ini menyoroti upaya Gandhi dalam mendorong perdamaian antara komunitas Hindu dan Muslim di India. Konflik antaragama sering kali berakhir dengan kekerasan, tetapi Gandhi terus mengadvokasi kebijakan nonkekerasan dan toleransi. Pendekatan ini menunjukkan pemahaman Gandhi terhadap dinamika hubungan internasional dan kemampuannya untuk menggunakan diplomasi dalam upaya mencapai perdamaian domestik, yang pada gilirannya berkontribusi pada stabilitas regional. Gandhi juga digambarkan sebagai seorang pengacara yang berjuang melalui cara-cara hukum dan diplomatik. Keahliannya dalam hubungan internasional dan diplomasi tercermin dalam caranya menarik perhatian dunia terhadap perjuangan India. Dengan mengorganisir kampanye yang menarik simpati internasional, Gandhi berhasil mengubah opini publik global dan menekan pemerintah Inggris untuk mempertimbangkan kemerdekaan India.
Film ini mencapai puncaknya dengan pembunuhan Gandhi pada tahun 1948 oleh seorang ekstremis Hindu yang tidak setuju dengan pandangannya. Pemakamannya dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai latar belakang, menandakan dampak besar yang ditinggalkan oleh perjuangannya. “Gandhi” tidak hanya menceritakan kisah hidup seorang tokoh besar tetapi juga menggambarkan kekuatan gerakan nonkekerasan dalam mencapai perubahan sosial dan politik. Secara keseluruhan, film “Gandhi” menampilkan bagaimana keilmuan hubungan internasional dapat diterapkan dalam konteks perjuangan kemerdekaan dan hak asasi manusia. Melalui pendekatan nonkekerasan, diplomasi, dan penggunaan kekuatan lunak, Gandhi menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dicapai tanpa harus menggunakan kekerasan. Film ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya strategi dalam hubungan internasional dan dampaknya terhadap perubahan sosial dan politik global.
Refleksi
Film “Gandhi” menawarkan beberapa pelajaran berharga. Pertama, film ini menunjukkan bahwa keberanian dan kesetiaan dapat menjadi kekuatan utama dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. Gandhi, dengan keberaniannya, mampu memimpin gerakan besar melawan ketidakadilan. Kedua, film ini menekankan pentingnya nonkekerasan sebagai strategi efektif dalam perjuangan kemerdekaan. Gandhi berhasil meraih kemerdekaan India tanpa mengorbankan nyawa orang lain, menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dicapai tanpa kekerasan. Ketiga, film ini menggambarkan bagaimana keilmuan hubungan internasional dapat digunakan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dalam film, Gandhi juga diperlihatkan sebagai seorang pengacara yang berjuang untuk hak-hak bangsanya melalui cara[1]cara hukum dan diplomatik, menunjukkan bagaimana keilmuan hubungan internasional dapat digunakan dalam memperjuangkan hak-hak bangsanya. Selain itu, film ini juga menunjukkan bagaimana keberanian dan kesetiaan dapat membantu dalam memperjuangkan hak-hak bangsanya, serta bagaimana cara-cara nonkekerasan dapat digunakan dalam memperjuangkan kemerdekaan tanpa mengorbankan nyawa orang lain.
Gandhi, sebagai pengacara dan diplomat ulung, menggunakan strategi hukum dan diplomasi untuk menekan pemerintah kolonial Inggris dan mendapatkan dukungan internasional. Selain itu, film ini mengajarkan pentingnya persatuan dalam menghadapi penjajah. Gandhi berusaha menyatukan berbagai kelompok etnis dan agama di India untuk melawan Inggris bersama-sama. Keberhasilannya dalam menggalang dukungan luas menunjukkan kekuatan solidaritas dan kerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Film ini juga memperlihatkan bagaimana integritas dan konsistensi moral dapat menginspirasi dan memobilisasi massa. Melalui kisah hidup Gandhi, film ini mengajarkan bahwa keberanian, nonkekerasan, diplomasi, persatuan, dan integritas adalah alat yang ampuh untuk mencapai perubahan besar dalam masyarakat